MEDIA CENTER HORIZONTAL
Wednesday, 5 February 2025

Rihlah Kelompok 5 PKL Mojokerto,Berkunjung ke Kampung Industri Batu Bata MRH

MCNU Sidoraharjo | Mojokerto – Rihlah menjadi tugas akhir dari peserta PKL (Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan) ke 2 GP Ansor Kabupaten Mojokerto,setelah menerima beberapa materi terkait isu terkini masyarakat yang nantinya akan direkomendasikan ke Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui PC GP Ansor Mojokerto.

Kelompok 5 yang terdiri dari kader GP Ansor dari Mojokerto,Malang,Lamongan Gresik dan Kalimantan Barat,Ahad 29/12/2024 turun ke lapangan menjalankan tugas Rihlah ke pengusaha Batu Bata MRH, Batu bata MRH merupakan inovasi modern dalam dunia konstruksi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan material yang ringan, kuat, hemat energi, dan ramah lingkungan.

| Baca Juga|

LPBI NU Kedamean Gresik Gelar Pelatihan Tanggap Bencana Bersama BPBD Gresik

Mojokerto menjadi salah satu pusat produksi batu bata MRH di Indonesia karena ketersediaan bahan baku seperti tanah liat lapisan atas, semen Portland, pasir lokal berkualitas tinggi fly ash dari industri sekitar dan zat adiktif pengembang,

Produsen di Mojokerto memanfaatkan teknologi manual semi modern untuk menghasilkan batu bata MRH yang memenuhi standar konstruksi nasional. Dengan harga yang kompetitif dan distribusi yang semakin luas, batu bata MRH Mojokerto kini menjadi pilihan utama dalam berbagai proyek konstruksi.

Produksi bata merah ini sejak tahun 1999 M, Pengiriman paling jauh ke Pulau Dewata Bali, Bogor, juga ke luar negri yakni Jepang, melalui JIBC : Japan International Business Connection, untuk pengiriman ke Jepang dengan spesifikasi khusus.

Peserta Kelompok 5 PKL Kabupaten Mojokerto melakukan Rihlah Kunjungan ke Desa Produsen Batu Bata. Doc.PKL Mojokerto/MCNU Sidoraharjo.

Suyanto, salah satu pengusaha Batu Bata MRH, menyampaikan, sejarah singkat, munculnya nama MRH, pria yang berumur 50 an tahun ini menyampaikan, “Dulu Bata yang punya merk MRH adalah Abah Alimun merupakan pelaku usaha pertama sekaligus pencetak pertama Batu Bata ini, nama MRH diambil dari nama Istrinya yaitu Mufarrohah, awal usaha ini berjalan pada tahun 1990, bermula beliau sales ke Kota Surabaya dengan Bata pres,

Proyek besar pertama Batu Bata MRH ini ialah pembangunan PJB Paiton Probolinggo, pada tahun 2002.

Pada tahun 1999 mulai ada ketertarikan dari suyanto, pelaku kedua setelah abah Alimun, dengan merk SYT, diambil dari nama Suyanto, dengan berjalannya waktu Abah alimun dengan merk nya MRH kalah persaingan dengan SYT dan permintaan Kota Surabaya lebih ke SYT, karena Abah Alimun pemilik merk MRH awal, sehingga SYT harus melebur dan harus mengikuti merk MRH, dan sampai saat ini bata merah yang ada di Desa Mojotamping Kecamatan Bamgsal Kabupaten Mojokerto yang dijual ke Surabaya hanya ada dengan merk MRH.

Peserta PKL Kelompok 5 berkunjung ke Bapak Suyanto selaku pelaku usaha produsen Batu Bata MRH| Dok.PKL 5

Adapun dari sistem produksi ialah kembali ke Pelaku usaha yang tersebar di tiga kecamatan dengan produksi terbesar di kecamatan Bangsal dan dua yang di Kecamatan Mojosari dan Kutorejo, tidak ada manajemen terpusat dari Produksi Batu Bata MRH ini melainnya para pelaku usaha produksi secara mandiri dan memakai merk MRH hasil dari karya Abah Alimun yakni penemu atau pendiri MRH,

Suyanto, menambahkan, perbulan dengan 1500 orang pengusaha bisa menghasilkan 37.500.000 biji Batu Bata Merah MRH,
dengan nilai jual dikalikan Rp.500,- adalah Rp.Rp. 18.750.000.000,- dari nilai diatas sangat disayangkan jika kurangnya dukungan dari pemerintah,

Disisi lain Dukungan dari pemerintah desa tidak ada sehingga ada beberapa poin yang belum bisa maksimal terkait Produksi Batu Bata MRH ini, beberapa diantaranya ialah mahalnya bahan baku dan bahan bakar yang sulit untuk mendapatkannya.

Harapanya pemerintah bisa membantu bahan baku, terkait harga, khususnya bahan baku galian C atau tanah untuk bahan harganya terjangkau jangan dipermahal, bahan bakar solar kesulitan untuk membeli karena harus dengan syarat tertentu, pelaku usaha berharap ada regulasi khusus untuk membeli bahan bakar solar dengan mudah.

Editor: Achmad Ali

Berikan Komentar

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan
Alamat email Anda tidak akan ditampilkan