Media Center NU Sidoraharjo | MWCNU Kedamean – Menjadi agenda bulanan pengurus MWCNU Kedamean setiap Rabu Kliwon seluruh pengurus mulai dari jajaran Tanfidziyah, Syuriah, Lembaga, Banom dan seluruh alumni PD PKPNU Kedamean berkumpul jadi satu di Aula MWCNU Kedamean guna melaksanakan kegiatan rutin Malam Tirakatan
Kegiatan ini di gagas oleh jajaran Rois Syuriah dan Tanfidziyah dengan tujuan melestarikan tradisi amaliyan Nahdlatul Ulama berupa Istighotsah dan doa bersama,selain itu kegiatan ini diperuntukkan sebagai ajang Konsolidasi antar pengurus MWCNU, Lembaga dan Badan Otonom yang ada di Naungan MWCNU Kedamean.
Harapan lain Ustad Abdul Wakid,S.Ag selaku Ketua Tanfidziyah,bagaimana Kegiatan ini juga bisa dijadikan wadah untuk seluruh pengurus melakukan evaluasi program-program kerja MWCNU Kedamean yang sudah di rumuskan melalui Musyawarah Kerja I yg sudah dilaksanakan di bumi mojopahit Mojokerto sekitar dua tahun yang lalu.
Rabu, 17 Juli 2024 merupakan pertemuan yang ke tiga setelah progam ini digagas,acara di mulai dari pagi hari berupa Khotmil Qur’an Bil Ghoib yg di laksanakan oleh PAC JQH NU Kedamean dilanjutkan ba’da Maghrib Lailatul Qiro’ah dan dilanjutkan Istighotsah yang di pimpin oleh Rois Syuriah MWCNU Kedamean KH. Ahmad Djazuli Yasin.
Baca Juga: Gandeng Kominfo Gresik Media NU Sidoraharjo Resmikan Studio Podcast
Pertemuan ketiga kalinya ini menjadi istimewa karena di hadiri oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik KH. Mulyadi, M.M., dalam sambutannya beliau mengajak mari kita jaga kekompakan dalam merawat organisasi Nahdlatul Ulama ini,beliau mengutip dari kitab Qonun Asasi yang merupakan karangan Hadratus Syech KH. Hasyim As’ary bahwa ” Pertolongan Allah SWT itu bersama jamaah (kekompakan umat Islam) “ .
Perbedaan pendapat itu biasa,Para sahabat nabi saja berbeda pendapat bahkan ada yang saling bunuh membunuh. Artinya perbedaan itu sebuah keniscayaan. Dalam NU itu biasa ada perbedaan. Justru dari perbedaan pendapat itulah NU bisa tetap hidup dan berjalan. Yang terpenting jadi pengurus itu jangan pernah merasa sok paling alim. Jangan sok merasa paling hebat dalam NU. Dalam Khidmah di NU harus saling menghormati perbedaan dan saling mendukung.
Baca Juga: Fatayat PAC Menganti, Driyorejo, dan Kedamean Gresik Cetak Kader Militan Melalui LKD
Dipenghujung sambutannya kiyai Mulyadi, yang juga selaku pengasuh Pondok Pesantren Darul Ikhsan Menganti tersebut beliau berpesan kepada seluruh pengurus yang hadir dalam kegiatan tersebut, Agar NU ini berjalan berdasarkan Qonun Asasi maka kita harus melakukan empat hal berikut:
- Al Ijtimak (sering kumpul)
- At Taawun (saling tolong menolong)
- Al Ittihad (bersatu)
- At Taalluf (saling mengasihi)
Acara pada malam tersebut di tutup dengan do’a oleh Ro’is Syuriyah dan setelahnya dilaksanakan diskusi dan evaluasi oleh jajaran pengurus Tanfidziyah dan Rois Syuriyah MWCNU Kedamean.
Penulis: Achmad Ali
Semoga Media Center NU Sidoraharjo selalu eksis menyebarkan informasi yang manfaat untuk kemaslahatan umat Islam.
Moga makin berkah