MCNU Sidoraharjo | Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama’ Sidoraharjo terus melakukan realisasi program kerja. Kali ini Pengurus Ranting pertama kalinya membentuk Pengurus Anak Ranting Nahdlatul Ulama,Rencana di jadwalkan September sampai Oktober 2023 seluruh anak ranting di sidoraharjo sejumlah enam dusun akan kita bentuk dan kita jadwalkan Musyawarah Anggota pertama adalah dusun Sumberjambe,Rabu (27/09/2023). Acara Musyawarah Anggota Pengurus Anak Ranting Sidoraharjo ini bertempat di Balai Desa Sidoraharjo, dalam acara ini dihadiri Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Sidoraharjo dan seluruh jamaah tahlil yang ada di sumberjambe.
Ketua Tanfidziyah, H. Supadi menuturkan dalam sambutannya pembentukan Pengurus Anak Ranting Nahdlatul Ulama merupakan upaya kita untuk melestarikan jamiyyah setingkat dusun.“Warisan para kyai ini mari kita lestarikan, dan kita sebagai pengurus yang paling bawah harus patuh terhadap kebijakan pengurus di tingkat kecamatan, kabupaten provinsi, maupun pengurus besar.” jelas H. Supadi. Jamiyyah ini adalah komunitas kecil yang membentuk pondasi masyarakat yang lebih besar. Dengan menjaga dan memperkuat jamiyyah setingkat dusun, kita memastikan bahwa nilai-nilai yang dipegang oleh ulama dan leluhur kita tetap hidup dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat .
“Kita tidak tahu detail apa itu NU, untuk tahu apa itu NU kita harus mengikuti dan berproses demi berjalannya organisasi.” ucap Kepala Dusun Sumber Jambe dalam sambutannya Bapak Rouf.Menurut Bapak Ro’uf, tugas anak ranting ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Nahdlatul Ulama’ bukan hal yang bisa dianggap remeh. Ia mengaku, sejauh ini Pengurus Ranting NU sudah sangat bersemangat. Kita sebagai masyarakat harus mendukung penuh kegiatan Nahdlatul Ulama’ yang terus berkembang pesat di Desa Sidoraharjo.
Achmad Ali selaku pimpinan sidang mengajak seluruh peserta Musyawarah mari kita bersama-sama berkhidmat di organisasi ini sebagai bentuk syukur kita kepada para muasis atau pendiri NU,karena tanpa adanya organisasi ini mungkin kita tidak bisa menjalankan amaliyah berupa tahlilan,istighotsahan dan bahkan mungkin ketika tidak ada organisasi ini mungkin hari ini umat Islam tidak akan bisa menjalankan ibadah haji maupun umroh karena adanya kebijakan raja Saud saat itu. Dalam Musyawarah Anggota ini melalui tim Ahwa terpilih Ustad Supa’i sebagai Rois Syuriah dan melalui Musyawarah Mufakat terpilih Ustad Nur Jalil sebagai Ketua Tanfidziyah.
Penulis : Putri Dwi Yanti
Editor: Achmad Ali